My 2014 Journey
2014 memang sudah lewat. Tapi ada banyak sekali kisah yang
saya alami pada tahun 2014. Mulai setres, bimbang, bingung, galau, sedih,
bahagia, bangga, senang, semua tumbuh jadi satu. Ibarat permen, tahun 2014
adalah permen Mentos. Pedes tapi melegakan tenggorokan. What? Lupakan :p
Dimulai saat awal Januari 2014, saya memasuki semester 8
perkuliahan di Teknik Informatika ITS. Semester yang sudah tidak muda lagi
menjadi beban tersendiri buat saya. Ketika mondar-mandir di Kampus pun rasanya
sudah tidak semenarik dulu. Karena ke kampus Cuma untuk bimbingan, ke lab,
makan ke kantin, dan kuliah. Oya, salah satu hiburan di semester 8 adalah salah
satu mata kuliah terakhir penggenap 144 sks yang saya ambil yaitu Realitas
Virtual. Kuliahnya sedikit santai, dosen yang menyenangkan, tugas yang cukup
enak dan tidak terlalu berat. Tapi dengan akhir Final Project yang memaksa saya
buat minum sebotol Kratingdaeng untuk pertama kalinya T_T. Setelah itu saya
kapok, bukan karena saya dimarahin habis-habisan oleh teman saya di lab, tapi
karena saya tidak juga bisa tidur padahal sudah ngantuk banget dan pusing
banget. Saya ternyata lebih cocok minum milo daripada minuman orang dewasa.
Oke, cukup intermezzonya.
Semester 8 juga berarti saya tidak boleh berleha-leha lagi
untuk mengerjakan Tugas Akhir kalau saya ingin lulus tepat waktu. Bayangkan saja,
dengan siding skripsi sejak bulan November 2013, belum ada 10% progress untuk
TA saya yang menyebabkan saya harus sembunyi-sembunyi dari dosen pembimbing :P
Tapi tekat saya sudah bulat. SAYA HARUS LULUS TEPAT WAKTU DENGAN TUGAS AKHIR
DAPAT A. wooh, agak-agak berlebihan mengingat topic yang saya ambil ‘hanya’
melanjutkan dari kakak senior dan skill coding saya yang senin kemis. Susah ya..
dan terlalu pede dan terlalu memimpikan yang tidak-tidak. Tapi saya tetep
bertekad POKOKNYA TA SAYA HARUS DAPAT A. Kenapa? Karena mbak-mbak sepupu saya
semua TA nya dapat A. that’s it. Saya gamau kalah dong. Dan juga dengan 5 sks
apabila dapat A akan mendekatkan IPK saya ke jumlah yang saya inginkan. Hehe..
Bisa dibilang saya orang yang keras kepala. Kalau saya sudah
bilang “POKOKNYA” ya sudah saya harus usaha buat dapatin itu. Sedikit flashback
ke masa 4 tahun lalu (tua banget ya), saya juga bilang POKOKNYA SAYA HARUS
MASUK INFORMATIKA ITS. Dan Alhamdulillah, Allah mengabulkan keinginan saya.
Allah SWT mengabulkan kembali apa yang sudah saya “pokoknya”.
Tugas Akhir saya dapat A. Terharuuu.. Alhamdulillah… bukan berarti TA saya
sudah sempurna dan gahul gila, tapi entah bagaimana Allah SWT menggerakkan
tangan-tangan Bapak Ibu dosen pembimbing dan penguji untuk memberikan nilai A.
semua itu karena Allah semata, aku mah apa atuh. Cuma modal nekat dan
keberuntungan semata. Detail tugas akhir saya ngapain aja mungkin bisa saya
lanjutkan di postingan yang lain.
Hal amazing lainnya setelah TA apalagi kalau bukan WISUDA
SARJANA. Lihatlah bapak ibuu.. anakmu yang ingusan ini sudah sarjana. Aaaaaaaa bahagiaaa…
saya jadi ngerti kenapa dulu senior-senior saya pada seneng banget waktu
diwisuda. Ternyata gini toh rasanya. Alhamdulillah semua berkat Allah SWT. Doa
kedua orang tua, doa saudara dan teman-teman saya, bantuan moril materil,
dukungan dari keluarga dan kawan-kawan seperjuangan. Sekali lagi, ini hanya
keberuntungan semata saya bisa mencicipi manisnya Wisuda.
Kalau kata peribahasa berakit-rakit kehulu berenang-renang
ketepian, kalau saya kebalikannya. Berenang-renang dahulu baru bikin rakit
kemudian. Setelah euphoria wisuda yang Alhamdulillah happy ending, saya harus
memikirkan what can I do after this? SAYA MASIH PENGANGGURAN!!! SARJANA
NGANGGUR mau jadi apa kamu hah?? Saya mulai galau dan sedikit sensitive ketika
ada teman saya yang sudah lolos di suatu perusahaan. Atau mendengar teman saya
yang diterima beasiswa S2. Hiks, saya jahat sekali ya, sedih diatas kebahagiaan
orang lain. Bukan sedih, saya bahagia kok tapi selanjutnya saya mulai galau,
kapan giliran saya? Sudah banyak CV yang saya tebar, berapa form lowongan
online yang sudah saya submit, berapa tes yang sudah saya jalani. Dan ternyata
belum rejeki. Ternyata mencari pekerjaan susah sekali, meskipun saya seorang
sarjana.
Alhamdulillah Allah SWT tidak mengabaikan saya, saya
diberikan kesempatan berkerja dengan sebelumnya menelan kekecewaan karena tidak
juga diterima. Ternyata rejeki saya adalah perusahaan pertama yang saya daftari
selepas saya dinyatakan lulus sidang TA, PT Telekomunikasi Indonesia yang saat
itu membuka pendaftaran IT Management Trainee orientasi sarjana di kampus. Dan
saya siap menjalankan proses yang diberikan Telkom kepada calon karyawannya,
proses yang tidak mudah dan tidak cepat. Tapi saya bersyukur, Allah memberikan
apa yang saya butuhkan.
Meskipun pada akhirnya saya masuk menjadi Management Trainee
tanpa IT, tapi saya senang karena ini dunia yang baru dan saya perlu belajar
banyak disini. Mulai dari latihan disiplin sampai latihan mental dan hingga
saya penempatan di kota yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya,
Balikpapan.
Now, my new life is begin. Sudah tidak ada lagi Ervina anak
bungsu yang manja dan suka mengeluh. Saya harus belajar mandiri, bertanggung
jawab, dan dapat diandalkan.
Didepan, petualangan baru sudah menanti saya. Tidak
boleh menyerah dengan keadaan yang ada karena masih ada Allah SWT yang selalu
ada dan tidak pernah mengabaikan hambaNya. SEMANGATTTT!!!
Komentar
Posting Komentar